JASA SEO WEB DESIGN


7 Jenis Pekerjaan Marketing yang Mungkin belum Kamu Tahu


Memasuki era digital sekarang ini, pekerjaan marketing menjadi lebih luas jangkauannya dan semakin beragam juga jenisnya. Kecenderungan kids zaman now untuk mengakses segala sesuatu lewat ponsel sedikit banyak berpengaruh pada sistem pekerjaan marketing dalam pendekatannya pada konsumen yang mayoritas anak muda.

 

Jangan salah duga dulu, orang tua sekarang juga sudah cukup banyak yang melek teknologi, sehingga proses membeli barang lewat situs online atau jasa berbasis digital juga sudah akrab dengan mereka. Kalau begini pekerjaan marketing menjadi bertambah tentunya.

 

Kondisi pergeseran perilaku konsumen ini seolah-olah memaksa perubahan ritme dan pola pekerjaan marketing. Strategi yang dipakai bukan cuma barang yang berkualitas bagus saja, kemasan, tampilan pada iklan, partner untuk melakukan pekerjaan marketingseperti vendor percetakan dan penyusun event kini punya peran penting untuk melancarkan semua pekerjaan marketing. Nah, bagi kamu yang berminat bekerja di bidang marketing, intip dulu 7 jenis pekerjaan marketing yang bisa jadi belum kamu ketahui sebelumnya.

 

Content Writer

Sudah sering dengar lowongan pekerjaan sebagai Content Writer? Menulis juga kini masuk pekerjaan marketing, loh. Pekerjaan marketing yang dilakukan content writer juga berbeda-beda karakternya tergantung kebutuhan perusahaan dan koordinator divisi yang sudah merancang content planning secara reguler.

 

Kalau kamu sering mengunjungi website produk kecantikan dan menemukan sub bagian berjudul “Blog”, maka di situlah pekerjaan marketing seorang Content Writer bisa kamu lihat. Lalu apa bedanya dengan jurnalis? Tentu beda, jurnalis lebih mengupas fakta ya sudah ada dan biasanya terbagi ke segmen tertentu; politik, budaya, gaya hidup, kuliner, dan lainnya. Sementara content writer menulis untuk menunjang pekerjaan marketingdalam mempromosikan produk.

 

Product Owner

Posisi ini memang tidak secara langsung ada divisi marketing, tapi fungsi kerjanya hampir mirip dengan pekerjaan marketing. Product Owner di kebanyakan perusahaan masuk ke divisi IT karena pekerjaannya yang memang berbasis teknologi.

 

Tidak seperti namanya yang terkesan sebagai pengguna suatu produk, fungsi Product Owner justru bekerja sama dengan tim bisnis untuk mengembangkan suatu produk yang dipercayakan untuk dikelola. Pekerjaan marketingnya adalah ketika seorang Product Owner harus terus berinovasi agar setiap pembeli/konsumen mendapat info dan fitur yang mendukung proses transaksi. Tentunya pekerjaan ini bisa kamu temui di perusahaan yang sudah lebih modern sistemnya.

 

Graphic Designer

Seperti yang saya bahas di atas, pendekatan pada konsumen yang kebanyakan gen Y berbeda dengan generasi sebelumnya. Tampilan visual sangat penting untuk membantu calon konsumen membayangkan dulu bentuk produk yang akan dibeli. Nah, pekerjaan marketing yang dilakukan Graphic Designer terkait dengan tampilan produk atau promosinya di media, baik cetak maupun digital.

 

Kamu yang punya skill menggunakan software seperti InDesign atau Photoshop tentu punya kesempatan untuk berkarya sebagai Graphic Designer. Pekerjaan ini juga menuntut kamu untuk peka dengan detail dan punya imajinasi serta kreasi yang tanpa batas. Tidak terbayang bukan sebelumnya? Ternyata, pekerjaan marketing bisa meluas ke berbagai ranah.

 

Social Media Specialist

Media sosial di era digital layaknya menu makan yang tidak boleh terlewat mulai dari pagi sampai matahari terbenam. Alhasil, pekerjaan marketing harus bisa juga menjangkau konsumen melalui media sosial. Jika di benak terbayang keseruan posisi ini yang akan bertemu dengan berbagai media, orang-orang baru dengan lingkungan yang dinamis, bayangan kamu sama sekali tidak salah. Tapi tantangan pekerjaan marketing satu ini juga ada tentunya.

 

Terkadang kamu harus rela bekerja di akhir pekan karena ada event di suatu tempat. Tidak jarang juga pekerjaanmu menguras waktu seharian, mobilitas yang tinggi namun suasana hati harus tetap terkendali supaya kegiatan kerja tidak terganggu.

 

Pekerjaan marketing yang digarap Social Media Specialist seputar merancang strategimarketing dan menjalin relasi dengan rekan sesama media lainnya. Setiap event atau acara yang diadakan tentu akan menambah data pengunjung atau konsumen baru, tim sosial media harus punya data tersebut untuk kemudian diolah dan dibuat juga laporannya.

 

Account Executive/Manager

Jenis pekerjaan marketing yang satu ini mungkin cukup mudah kamu bayangkan meski istilahnya belum terlalu akrab di jenis perusahaan konvensional. Tugas seorang Account Executive adalah menjalin kerja sama dengan klien perusahaan. Kliennya bisa perseorangan atau korporat, tergantung jenis jasa dan produk yang perusahaan tempat kerjamu tawarkan.

 

Kemampuan komunikasi untuk menentukan deal yang menguntungkan baik bagi perusahaan dan klien adalah bagian pekerjaan marketing seorang AE. Ketika tim internal sudah mengolah materi yang dibutuhkan klien, tugas AE untuk menyampaikan dan mendiskusikan kebutuhan lebih lanjut klien tersebut. Kelihatannya memang lebih banyak kemampuan verbal yang dipakai pada posisi ini, tapi tidak mudah juga loh ternyata membina relasi dengan klien sambil memikirkan strategi agar perusahaan tetap untung.

 

Copywriter

Copywriter berbeda dengan Content Writer, kamu diminta untuk bisa membuat tulisan singkat yang persuasif dan memberi “jiwa” pada produk yang akan diiklankan. Pekerjaan marketing yang satu ini juga menuntut kreatifitas menggunakan bahasa dan mengolah kata. Copywriter adalah salah satu pemegang peran penting dalam kegiatan branding tim marketing.

 

Kalau kamu pernah baca tagline lalu langsung menempuh di ingatan, itu adalah salah satu indikasi kesuksesan Copywriter melakukan perannya dalam pekerjaan marketing. Perkembangan jenis perusahaan start up yang semakin bertumbuh subur di Indonesia membuka banyak peluang bagi kamu untuk mendapat pekerjaan marketing yang satu ini.

 

Influencer

Pekerjaan marketing yang satu ini tentu sedang sering kamu dengar. Bahkan pasti banyak juga dari kamu yang follow akun-akun Instagram atau blog para Influencer. Memang tidak semua perusahaan merasa butuh influencer sebagai bagian dalam menjalankan rangkaian pekerjaan marketing. Tapi faktanya, target konsumen saat ini lebih mudah dan sering mengakses informasi lewat postingan Instagram, tulisan di blog, atau video di kanal YouTube para Influencer.

 

Menjadi Influencer bisa jadi profesi atau pekerjaan sampingan, tergantung seberapa besar minat dan keseriusan kamu menggelutinya. Influencer sendiri biasanya tidak bekerja dengan sistem kantor, lebih sering meeting dengan klien sambil makan siang atau menghadiri event.

 

Sistem pekerjaan marketing yang umum dilakukan oleh Influencer adalah endorse atau paid promo. Bedanya adalah pada konten yang dimuat pada media sosial masing-masing. Sistem endorse berarti kamu dikirimkan barang dan bebas mengkreasikan konten sesuai kepuasanmu pada produk yang dikirim. Sedangkan paid promo, ada kontrak dan materi yang sudah disiapkan tim konten perusahaan klien untuk disebarkan oleh Influencer tersebut.

Share this Article